Afb365news – Kroasia dan Inggris akan saling berhadapan di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia untuk menentukan siapa di antara mereka yang pantas dan berhak maju ke final Piala Dunia 2018, Kamis (12/7). Akankah slogan ‘It’s Coming Home’ yang disuarakan para fans Inggris semakin mendekati kenyataan?
Inggris awalnya diragukan bisa meraih prestasi bagus di Rusia. Mengingat sepak terjang mereka dalam beberapa turnamen besar terakhir, pesimisme itu merupakan hal yang wajar. Terlebih lagi, ini adalah tim yang relatif muda.
Namun pasukan Gareth Southgate mampu mengubah pesimisme itu menjadi optimisme tinggi. Keyakinan bahwa Three Lions bakal sanggup membawa pulang trofi Piala Dunia pun menyelimuti seantero negeri.
Kolombia sudah mereka atasi lewat adu penalti di babak 16 besar. Berikutnya, Swedia dipukul 2-0 melalui gol-gol Harry Maguire dan Dele Alli di perempat final. Kini, hanya Kroasia yang memisahkan Inggris dengan final Piala Dunia pertama mereka sejak 1966 – ketika The Three Lions meraih gelar juara dunia pertama dan satu-satunya hingga sekarang.
Inggris sangat percaya diri. Banyak faktor yang mendasari ini.
Selain memiliki striker tajam pada diri kapten Harry Kane, yang memimpin daftar top scorer sementara dengan enam golnya, Inggris juga merupakan tim yang solid dan begitu kompak. Semua berjalan menuju satu tujuan yang sama.
Kane memang andalan utama untuk membobol gawang lawan. Namun saat Kane bisa dimatikan, rekan-rekannya yang lain mampu mengambil alih tugas tersebut, seperti yang kita lihat ketika mereka menang atas Swedia.
Dengan Jordan Pickford yang tangguh di bawah mistar, John Stones dan rekan-rekannya yang cukup disiplin di jantung pertahanan, serta barisan tengah yang siap bekerja keras tanpa kenal lelah, Inggris boleh optimistis bakal mengalahkan Kroasia. Namun bukan berarti mereka boleh memandang Vatreni sebelah mata.
Saat Inggris mencapai semifinal Piala Dunia pertamanya dalam 28 tahun, Kroasia sukses mengulangi prestasi fenomenal di Piala Dunia 1998. Waktu itu, Zvonimir Boban dan kawan-kawan lolos sampai semifinal sebelum dikalahkan tuan rumah Prancis 1-2, lalu menang atas Belanda dalam perebutan tempat ketiga. Davor Suker finis sebagai top scorer dengan enam golnya.
Pasukan Zlatko Dalic berpeluang melampaui prestasi bersejarah itu di Rusia 2018. Bek Dejan Lovren bahkan percaya kalau tim Kroasia ini lebih baik daripada pahlawan Kroasia 1998.
Klaim itu bukan omong kosong belaka. Dengan Danijel Subasic sebagai benteng terakhir yang sangat bisa diandalkan, lini belakang tangguh yang dikomandoi Lovren dan Domagoj Vida, Ivan Rakitic dan kapten Luka Modric sebagai motor permainan, sayap-sayap berbahaya pada diri Ivan Perisic dan Ante Rebic, serta Mario Mandzukic sebagai ujung tombak, Kroasia adalah lawan yang sangat berat.
Menjuarai grup neraka yang dihuni Argentina, Nigeria dan Islandia adalah salah satu bukti betapa kuatnya Kroasia. Argentina dengan Lionel Messi-nya sudah membuktikannya ketika mereka dihajar tiga gol tanpa balas.
Kroasia ini juga punya mental baja. Dua kemenangan beruntun lewat adu penalti melawan Denmark di babak 16 besar dan tuan rumah Rusia di perempat final adalah buktinya.
Inggris percaya diri, tapi Kroasia tidak gentar.
“Kami menguras begitu banyak energi selama enam hari terakhir. Kami memainkan dua pertandingan, total 240 menit, dan itu jelas akan jadi kendala. Kami akan lakukan segalanya demi memulihkan tenaga dan saya yakin kami mendapatkan energi untuk melawan Inggris,” kata Dalic seperti dilansir FIFA.com.
“Inggris bermain fantastis di Piala Dunia ini. Mereka punya banyak pemain muda yang hebat. Namun kami sadar kalau kami ini kuat, dan kami tidak takut melawan siapapun.”
“Harry Kane adalah top scorer Piala Dunia ini. Dia sulit dihentikan, tapi Lovren sangat paham dia dari Premier League dan saya tidak cemas. Kami telah menunjukkan kalau kami bagus dalam bertahan. Respek pada Kane, dia telah mencetak enam gol, tapi kami sudah menghentikan Messi dan Eriksen. Saya harap kami juga bisa menghentikan Kane.”
PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN
- Kroasia (4-2-3-1): Subasic; Strinic, Vida, Lovren, Vrsaljko; Brozovic, Rakitic; Perisic, Modric, Rebic; Manduzkic.
Pelatih: Zlatko Dalic. - Inggris (3-5-2): Pickford; Maguire, Stones, Walker; Young, Lingard, Henderson, Alli, Trippier; Sterling, Kane.
Pelatih: Gareth Southgate.
HEAD TO HEAD 5 PERTANDINGAN TERAKHIR
- 09-09-2009 Inggris 5-1 Kroasia (WC Quailification)
- 10-09-2008 Kroasia 1-4 Inggris (WC Qualification)
- 21-11-2007 Inggris 2-3 Kroasia (EC Quailification)
- 11-10-2006 Kroasia 2-0 Inggris (EC Quailification)
- 21-06-2004 Kroasia 2-4 Inggris (European Championship)
5 PERTANDINGAN TERAKHIR KROASIA
- 08-07-2018 Rusia 2-2 (pen 3-4) Kroasia (World Cup)
- 02-07-2018 Kroasia 1-1 (pen 3-2) Denmark (World Cup)
- 26-06-2018 Islandia 1-2 Kroasia (World Cup)
- 21-06-2018 Argentina 0-3 Kroasia (World Cup)
- 16-06-2018 Kroasia 2-0 Nigeria (World Cup)
5 PERTANDINGAN TERAKHIR INGGRIS
- 07-07-2018 Swedia 0-2 Inggris (World Cup)
- 04-07-2018 Kolombia 1-1 (pen 3-4) Inggris (World Cup)
- 29-06-2018 Inggris 0-1 Belgia (World Cup)
- 24-06-2018 Inggris 6-1 Panama (World Cup)
- 19-06-2018 Tunisia 1-2 Inggris (World Cup)
PREDIKSI SKOR
- Secara head to head kedua tim di 5 pertandingan terakhir cukup berimbang, Inggris dengan 3 kemenangan dan Kroasia 2 kemenangan.
- Inggris dan Kroasia sudah sering bertemu dibeberapa ajang termasuk piala dunia dan Euro.
- Harry Kane yang juga merupakan Top Scorer piala dunia sementara tentu tidak ingin berhenti hanya pada laga semifinal saja.
- Inggris lebih diunggulkan, sedangkan Kroasia adalah Kuda Hitam dipiala dunia kali ini yang sukses menembus babak semifinal kali ini.
- Ini mengingatkan kita pada piala dunia 1998 tepat 20 tahun yang lalu, Kroasia sukses menjadi juara ketiga setelah takluk dari Perancis disemifinal, Davor Suker cs mengalahkan Belanda pada perebutan tempat ketiga.
- Kroasia sudah 2 kali melalui adu penalti, dan inggris 1 kali diajang piala dunia. Apakah Kroasia mampu mengatasi Inggris, atau malah sebaliknya?
- Mari saksikan secara live di Trans Tv atau streaming langsung di afb365news.com
Afb365news memprediksikan pertandingan akan berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Inggris.